Rabu, 11 Oktober 2017

                                          MAKALAH STRATEGI BELAJAR PEMBELAJARAN
                                                                  METODE CERAMAH                         

                                                                          BAB I
                                                               PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
             Agar tujuan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan efisien, keampuan seorang pendidik dalam menguasai materi saja tidaklah mencukupi. Disamping penguasaan materi, seorang pendidik juga harus memiliki kemampuan untuk mengelolah proses belajar mengajar dengan baik, yaitu melalui berbagai teknik atau metode penyampaian materi yang tepat dalam proses belajar mengajar sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan anak didik yang menerima materi.
Sebagaimana kita tahu, bahwa metode mengajar merupakan sasaran interaksi antara guru dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan sebuah metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut. Guru hendaknya cermat dalam memilih dan menggunakan metode mengajar terutama yang banyak melibatkan siswa secara aktif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Metode Ceramah?
2. Apa Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah?
3. Bagaimana penerapan langkah-langkah metode ceramah?


                                                                     BAB II
                                                          PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Ceramah

    Menurut Suryono
          Metode ceramah adalah Penuturan atau penjelasan guru secara lisan, di mana dalam      pelaksanaanya guru dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada murid-muridnya.
Menurut Roestiyah N.K
Metode ceramah adalah Suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
        Jadi dapat di simpulkan metode ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang paling banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Metode ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta didik.
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

B. Kelebihan & Kekurangan Metode Ceramah dalam Pembelajaran

     Kelebihan Metode Ceramah
   1.Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang
       sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi
       relatif lebih murah.
   2. Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar
       kepada siswa.
   3. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu
      dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.
   4. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran,
     tidak menghambat terlaksananya pelajaran dengan ceramah.
       Kekurangan Metode Ceramah
1. Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena
    tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang
   diajarkan. Sisawa hanya aktif membuat catatan saja.
2. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak
    mampu menguasai bahan yang diajarkan.
3. Pengetahuan yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan.
4. Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi “Belajar Menghafal” yang
   tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.

C. Langkah-langkah penerapan metode cermah
            Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan
metode ceramah adalah sebagai berikut:
a. Langkah Persiapan
    Persiapan yang dimaksud disini adalah enjelaskan kepada siswa
    tentang tujuan pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas
   dalam pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan
   appersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang akan
   disajikan.
b. Langkah Penyajian
    Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan
    pokok-pokok masalah.
c.Langkah Generalisasi
   Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk
   mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.
d. Langkah Aplikasi Penggunan
   Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam
   berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu. Namun perlu
   diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah secara murni
   itu sukar, maka dala pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk
   mengkombinasikan dengan teknik-teknik penyajian lain sehingga proses
   belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.

                                                                      BAB.III
                                                                   PENUTUP
A. KESIMPULAN

           Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan metode ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang paling banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Metode ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta didik.
          Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Metode ceramah memiliki kelebihan dan kekurangan
Langkah-langkah penerapan metode ceramah:
a. Langkah Persiapan
b. Langkah Penyajian
c. Langkah Generalisasi
d. Langkah Aplikasi Penggunan

B. SARAN
         Sebaiknya dalam proses belajar mengajar yang dilakukan disekolah tidak hanya monoton pada satu metode pembelajaran saja yang digunakan. Karena, jika metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka hal tersebut justru akan mempersulit siswa dalam memahami suatu ilmu yang telah diberikan oleh gurunya. Selain itu, jika metode pembelajaran yang digunakan hanya monoton pada satu metode pembelajaran saja, maka dimungkinkan para siswa akan bosan dengan hal tersebut. Jadi, sebagai seorang guru kita diwajibkan untuk selalu inovatif dan selalu dapat menyesuaikan setiap mata pelajaran dengan metode pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas. Hal tersebut dilakukan semata-mata agar guru dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi para siswanya tanpa meninggalkan tujuan utama dari suatu pembelajaran.


                                                       DAFTAR PUSTAKA

Suryono, dkk, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Cet. I;Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h. 99
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 137
Team Didaktik Metodik, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Cet. V; Jakarta: PT. Grafindo persada, 1995), h. 39

Selasa, 15 November 2016

Adat Pernikahan Dayak Kebahant Kayan Hulu




ADAT PERNIKAHAN DAYAK KEBAHANT
KAYAN HULU


      Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang.
         Pernikahan  yaitu menyatu atau terkumpulnya laki-laki dan perempuan.
Sedangkan Perkawinan itu sendiri  adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan seksuaL. Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan.
        Adapun adat pernikahan Dayak Kebahant khusus nya di Kayan Hulu, sebagai berikut:

Pelamaran (Nongset), Tunangan, Pernikahan, Pertama Kali Menginjakan Kaki di Rumah Suami/Mertua (Nongah Laman) dan di akui sebagai anggota keluarga, Menginjakan kaki di ladang, Melepaskan Adat Pemali / Pantang (Menoek Laman), Ucapan syukur kehamilan (Ngerosok Asam), Pepat Asam.


A.    PELAMARAN (NONGSET)s
          Lamaran adalah sebuah prosesi awal dimana sang pria melamar wanita.
Apabila sang wanita menerima lamaran tersebut, maka akan dilanjutkan kedua keluarga masing-masing pihak diperkenalkan. Namun ada juga yang langsung memiliki kesepakatan bersama tanpa pertanyaan seperti itu.
Biasanya, pihak pria akan datang kerumah pihak wanita. Pembicaraan dalam proses ini adalah permintaan ijin untuk meminang sang wanita. Kemudian penentuan untuk kapan diadakan pertunangan dan pernikahan.
        Kalau lamaran diterima maka akan dilanjutkan dengan membicarakan tentang adat pertunangan dan pernikahan, yang didalam nya membahas apakah sang wanita yang ikut sang pria atau malah sebalik nya, itu semua sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak keluarga. Bahkan ada juga yang dalam bahasa kasar nya wanita itu dibeli  dengan uang yang artinya sang wanita harus tinggal dan mengikuti suaminya, kalau sudah dibeli seperti itu meskipun dia ingin kembali atau pun silahturahmi dengan orang tua harus mendapat ijin dari suami atau pun mertua nya, karena didalam adat dayak wanita yang sudah dibeli harus tunduk dan turut kepada suami atau mertuanya, dan kalau pun ingin memberikan sesutu untuk orang tua harus mendapatkan ijin juga.

B.     TUNANGAN
        Pertunangan adalah sebuah acara resmi yang dilakukan oleh kedua pasangan dan keluarga mereka dengan maksud melangsungkan komitmen kearah pernikahan. Biasanya pertunangan diadakan ketika sebelum pernikahan. Pertunangan itu sendiri diikatkan melalui simbol seperti cincin pertunangan, cincin pertunangan yang diberikan seberat 2gr, dan itu harus ada.
Adat untuk mengambil atau meminta sang wanita untuk dijadikan istri sebanyak 400 gantang padi, pemabyaran nya bisa dicicil namun tidak bisa kalau tidak di bayar.
Acara pertunangan itu sendiri biasanya dilakukan setelah lamaran dan sebelum wedding, atau biasanya antara tiga bulan  sebelum acara pernikahan secara resmi, itu kalau pernikahan di gereja, kalau pernikahan nya secara adat tergantung kesepakatan keluarga, jarak satu minggu pun bisa dilaksanakan pernikahan.

Pernikahan secara adat tidak harus tunangan terlebih dahulu, tergantung kesepakatan keluarga yang bersangkutan, kalau pernikahan secara adat saat pelamaran pun kalau kedua belah pihak keluarga setuju bisa langsung dinikahkan, dan itu resmi namun kalau dihubungkan dengan agama pernikahan tersebut tidak resmi atau syah.

C.    PERNIKAHAN
      Seperti yang sudah kita bahas di atas Pernikahan  yaitu menyatu atau terkumpulnya laki-laki dan perempuan.
Pernikahan biasa nya dilaksanakan setelah pertunangan, dan jarak antara pertunagan dan pernikahan minimal 3 bulan. Itu kalau pernikahan di gereja, kalau pernikahan nya secara adat tergantung kesepakatan keluarga, jarak satu minggu pun bisa.
Kalau pernikahan secara adat  maka harus ada Tumenggung adat yang mengatur dan membuat surat pernikahan dalam arti harus di saksikan oleh Tumenggung adat.
Satu hari sebelum pernikahan di lakukan, rombongan dari pihak laki-laki harus sudah datang ke tempat calon istri dan dalam bahasa dayak kebahant nya nyurong bebini.
Dalam nyurong bebini ini biasanya banyak orong dari rombongan yang datang, bahkan satu kampung biasa nya setengah nya yang ikut menghadiri atau ikut nyurong tersebut.
Dan dalam, dalam pelaksanaan nya kedua belah pihak mempelai saling melengkapi, termasuk di dalam nya membeli daging, sayuran, kue dan tuak/arak untuk acara pernikahan yang dilaksanakan selama 3 hari 2 malam, mulai dari rombongan laki-laki datang sampai mereka pulang.
        Hari sebelum ke datangan rombongan dari pihak laki-laki, pihak dari wanita menyiap kan atau membuat pagar ompong, yang di buat seperti gapura dari daun kelapa dan di hiasai, di sisi kanan dan kiri juga dihiasi dan dibagian sisi kanan dan kiri juga di beri botol Tuak dan di gantung di bagian sisi-sisi nya, dan dibagian bawah nya di simpan piring  yang berisis telur ayam, beras kuning, dan baja, bagian tengah nya di beri penghalang berupa batang pisang atau pun menggunakan tebu, yang dimaksudkan agar rombongan dari pihak laki-laki tidak bisa masuk sebelum ada persetujuan dari pihak wanita, bagian atas pagar ompong tersebut  dipasang kain yang membentuk tanda tambah (+) kain tersebut sebanyak 4 lembar dan di atas kain tersebut dipasang satu payung.
Setelah saat nya tiba atau hari pihak laki-laki nyurong, ada berapa orang dari pihak wanita yang jemput untuk memberi tau ke pada pihak wanita kalau mereka akan datang, saat rombongan dari pihak laki-laki datang maka akan di bunyi kan gong kalau ada, kalau tidak ada gong menggunakan music/lagu dayak, setelah semua pihak dari laki-laki bergumpul maka musik dihentikan dan akan dilanjutkan dengan menani/beduda, dari pihak wanita yang menani/beduda perempuan, begitu juga sebaliknya dari pihak laki-laki. setelah selesai menani/beduda  maka dilanjutkan dengan pemotongan pagar ompong, saat pemotongan pagar ompong perwakilan dari pihak laki-laki satu orang yang bicara dan menanya kan apakah pagar ompong tersebut bisa di potong atau tidak, “Sida mali kami notak pagar ompong tok”  kemudian dari pihak wanita menjawab mali, yang arti nya ,boleh atau tidak kami potong pagar ompong ini, dan di jawab tidak boleh, dan kata-kata tersebut di ulang sebanyak 6 kali, setelah pertanyaan yang ke tujuh baru di jawab boleh, maka pagar ompong bisa di potong, setelah itu dilanjutkan dengan menginjak telur ayam, dan ditaburi beras kuning, kemudian diperbolehkan masuk dan salam-salaman sambil dibagikan tuak.

        Ada pun adat pernikahan sang pria harus memberikan kasur dan kelambu terlebih dahulu ke pada calon istri nya kalau tidak ada kasur dan juga kelambu maka dapat di ganti dengan membayar Rp. 480.000, selain itu ada juga adat kecantikan (adat batang tubuh), adat kecantikan (adat batang tubuh) ini harus lengkap sesuai dengan keperluan wanita umum nya, seperti: 1 pasang baju khusus buat tidur, selimut, bantal, alat mandi lengkap, handuk, kain, lipstik, make up, sisir, cermin, ikat rambut/jepit, celana, baju, kemudian di atur adat nya.

 D.PERTAMA KALI MENGINJAKAN KAKI DI RUMAH SUAMI/MERTUA (NONGAH LAMAN) DAN DI AKUI SEBAGAI ANGGOTA KELUARGA
            Adalah gawai lanjutan dari pernikahan dan semua biaya di tanggung dari pihak laki-laki, yang harus dipersiapkan yaitu tapah sabo, tapah 2 gantang beras, dan sabo 2 canting beras, batik satu lembar, dan besi satu.
E.      MENGINJAKAN KAKI DI LADANG
         Menginjakan kaki di ladang ini pelaksanaan nya sangat sederhana, hanya menyiapkan beras dua canting, baju kebaya satu pasang kalau ada, kalu tidak ada bisa di ganti dengan baju kaos lengan panjang, dan ayam satu ekor.
Meskipun nanti nya setelah menikah tidak berkerja di ladang namun adat ini tetap dilakukan karena adat menginjakan kaki di ladang ini merupakan satu kesatuan dari semua adat yang ada, dan tidak boleh dipisahkan.

Semua nya itu harus di lakukan sesuai dengan urutan nya.
Kalau istri dari suami tersebut memasuki kehamilan maka banyak pantangan yang harus dipatuhi, seperti :
Tidak boleh berkata kotor atau mengucapkan kata yang sembarangan, bagi suami atau pun istri tidak boleh berdiri di pintu, kalau mau keluar harus benar-benar keluar, tidak boleh berdiri di pintu kemudian tidak jadi keluar, karena akan menyebabkan susah pada saat akan melahirkan, kalau ingin rujak buah-buahan atau ingin makan-makanan apa pun itu jangan di sebut dulu kalau tidak ada, kalau ingin maka menggunakan kata yang sepantas nya, contoh nya nyuruh suami belikan mangga.
istri : pak tolong belikan ibu mangga. Jadi kata yang diucapkan tidak langsung mengarah pada nafsu, kata yang tidak boleh diucapkan, tolong belikan ibu mangga, ibu mau rujak mangga, kata-kata seperti itu yang tidak boleh diucapkan karena mangganya belum tentu ada, bagi yang laki-laki tidak boleh menyimpan handuk di leher dan di ikat pada leher, karena ditakutkan anaknya seperti terikat di dalam kandungan, serta ibu yang sedang hamil tersebut tidak boleh makan-makanan yang gatal-gatal. Bagi ibu yang sedang hamil pada saat rujak kalau melihat ada orang harus di ajak untuk ikut rujak dan tidak boleh rujak sembunyi-sembunyi karena ditakutkan ketika bayinya lahir dan besar tidak di sukai banyak orang, jadi pantangan tersebut harus dipatuhi karena bagi orang dayak yang kehidupannya sangat kental dengan adat, pantangan-pantangan/larangan sangatlah penting.
          Setelah kehamilan berusia tiga bulan maka keluarga akan melaksanakan ucapan syukur kehamilan yang di kenal ngerosok asam dalam bahasa dayak kebanhant nya.
Ngerosok asam (ucapan syukur kehamilan ini harus di laksanakan pada saat kehamilan berusia tiga bulan).

UCAPAN SYUKUR KEHAMILAN (NGEROSOK ASAM)
      Ngerosok asam adalah ucapan syukur kehamilan, ucapan syukur ini dilakukan pada saat kehamilan berusia tiga bulan, ucapan syukur ini hanya dilakukan pada anak pertama, setelah anak kedua dan seterus nya tidak lagi dilakukan ngerosok asam.


PEPAT ASAM
      Pepat asam hampir sama dengan ngerosok asam, hanya saja kalau pepat asam boleh dilakukan meskipun hamil lewat dari 3 bulan, namun tidak boleh dilakukan pada saat bayi sudah lahir, pepat asam ini harus dilakukan sebelum bayinya lahir, karena kalau pepat asam ini  dilakukan setelah bayi nya lahir akan di kenai denda yang dalam bahasa dayak kebahantnya “butang”, dan adat nya lebih besar dari adat sebelum bayi nya lahir, maka dari itu orang dayak kebahant khususnya di Kayan Hulu, melakukan pepat asam ini selalu sebelum bayi nya lahir.
Dalam pepat asam ini bikin rujak untuk di makan orang banyak, atau orang yang hadir dalam acara ucapan syukur tersebut, ada pun bahan-bahan nya sebagai berikut :
¨      Buah asam cucop
¨      Buah lengkan
¨      Bunga kelapa
Image result for bunga kelapa muda
¨      Buah kondang
¨      Buah empahong
¨      Buah cekala
 Image result for semua jenis buah di kalimantan barat
¨      Garam
¨      Micin
¨      Cabe
¨      Mangkok
¨      Sendok
¨      Lesung
¨      Alu sebagai penumbuk

Setelah semua bahan dan alat nya di siapkan maka buah-buah tersebut ditumbuk sampai halus dan diberi garam, micin dan cabe, setelah semua nya ditambahkan maka rujak tersebut tidak boleh di rasakan, enak atau tidak nya rujak tersebut harus dimakan.
Rujak ini harus dimakan sampai habis, dan semua orang yang hadir harus makan semua

Selain itu ada juga yang di sebut dengan Tuak Pemali, tuak pemali ini di simpan dalam tempayan, dan di atas nya di gantung paha babi, buah pinang satu tandan, daun sirih satu ikat, paha babi yang di gantung diberikan kepada orang yang membuka tuak pemali tersebut, orang yang membuka tuak pemali adalah orang yang pertama kali minum tuak tersebut, namun sebelum dibuka tuak tersebut dikelilingi sebanyak 7 kali dengan menyebutkan kata “sida mali kami mukak tuak pemali tok” yang arti nya boleh atau tidak kami buka tuak pamali ini, kemudian dijawab oleh semua orang yang menyaksikan nya dengan kata “mali” sebanyak 6 kali dan pada pertanyaan yang ketujuh baru dijawab sida yang arti nya boleh, maka tuak pemali boleh di buka dan diminum, tuak pemali dibagikan kepada siapa yang mau, kalau tuaknya tidak habis maka harus di bawa pulang oleh orang yang membuka nya. Menurut orang dayak kebahant khusus nya di Kayan Hulu tuak pemali sangat cepat membuat mabuk dari pada tuak biasa yang diminum.
 Image result for tuak pemali dayak kebahan kalimantan barat



            Itulah adat pernikahan dayak kebahant khusus nya di daerah Kayan Hulu,  adat-adat ini sangat lah sederhana dan biaya nya pun tidak terlalu besar, hanya saja peraturan adat yang ada didalamnya harus dipatuhi serta barang-barang yang diminta dan yang sudah menjadi peraturan nya harus terpenuhi, karena itu menunjukan keseriusan laki-laki tersebut untuk melamar wanita untuk dijadikan istri dan barang-barang tersebut bukan hanya sekedar barang, namun juga sebagai simbol, bahwa laki-laki tersebut mampu menafkahi serta memenuhi kebutuhan istrinya dengan baik, dan setelah menikah mereka harus bisa menentu kan arah hidup mereka, apakah ingin tinggal dan hidup bersama orang tua atau langsung tinggal dan hidup sendiri dalam arti pisah rumah.